Mengenai Tingkap-Tingkap Langit (Bagian 1)


Langit Ririmpuruan

Langit Ririmpuruan dipimpin oleh  Empung Karema. Langit ini bersifat udara yang menghembus dan menghisap.  Tempat para Empung atau sembilan mahluk sempurna. Hubungan ke atas adalah sebagai tempat mereka melapor hasil kerja serta perkembangan yang terjadi dan mendapat perintah tugas dari Empung Wailan Wangko. Hubungannya ke bawah adalah mengatur pergerakan dan keseimbangan dalam ruang Ririmpuruan termasuk Kayoba'ang (bumi) dengan segala isinya. Yang menjadi tugas pokok para Empung adalah memancarkan sifat-kuasa mereka kepada kehidupan di alam kayoba'ang atau mempengaruhi kehidupan untuk kehidupan keseimbangan.

Langit Waransenduk

Langit Waransenduk tidak ada pemimpinnya. Langit ini bersifat udara yang meyambung nafas kehidupan. Langit ini merupakan tempat Apo atau Opo Kawangkalan atau Maroaya berada, dimana ia terpilih atas keindahan dan kebersihan hati dan pikiran serta kemerduan suaranya maupun indahnya menyusun kata-kata pujian dan permohonan kepadaNya. Dia seorang perawan yang belum mengenal kenajisan hidup dan semasa ia masih berada di bumi, Empung Wailan Wangko sendiri yang mengangkatnya dan menempatkannya di suatu tempat khusus di Waransenduk. Tiada hentinya dia memohon dan berdoa serta memuji Empung Wailan Wangko.

Langit ini juga sebagai tempat pertemuan manusia ciptaan pertama dan manusia ciptaan baru, yaitu tempat kaum Apo atau Opo Naiwaka in Tana dan Apo atau Opo Rengan beserta keturunannya sampai kesembilan dengan kaum Apo atau Opo Lumimuut dan Apo atau Opo Toar  dan sebagian anak cucu. Maka mereka semua melayani dan mendampingi Apo atau Opo Kawangkalan/Maroaya.

Hubungan ke atasnya, yang terutama, suara Apo atau Opo Kawangkalan atau Maroaya yang menghibur itu selalu didengar dan dijawab oleh Empung Wailan Wangko. Maka ia adalah penerima nafas kehidupan dariNya. Sedangkan hubungan ke bawahnya yaitu Apo atau Opo Kawangkalan meneruskan nafas kehidupan ke kayoba'ang Malesung. 

Yang menjadi tugas pokok para Empung adalah para Apo atau Opo dari generasi ciptaan awal kurang mencampuri masalah ke bawah, namun turut meninjau perkembangan kayoba'ang dan membicarakan hal-hal perlu dengan para Empung Ririmpuruan. 

Apo atau Opo Lumimuut dan Apo atau Opo Toar serta sebagian anak mereka aktif mencampuri urusan permasalahan ke bawah dan juga berhubungan dengan para Empung Ririmpuruan. Kedua generasi Apo atau Opo mendampingi dan terus memberi kekuatan kepada Apo atau Opo Kawangkalan. Mereka juga memohon melalui Kawangkalan serta meneruskan jawabanNya yang disampaikan melalui Apo atau Opo Kawangkalan untuk diteruskan ke bawah.

Maka Apo atau Opo Kawangkalan tiada hentinya berdoa dan memohon dengan hati yang pecah dan deraian air mata untuk kepentingan masyarakat dan tanah Malesung. Dia juga dikenal sebagai Apo atau Opo yang memberi kesuburan kepada tanah, tumbuhan, binatang maupun manusia untuk benih keturunan. Di saat tertentu ia akan turun ke kayoba'ang untuk memberi kesuburan bagi yang membutuhkan, dia dikenal juga sebagai Apo atau Opo yang ditunggu kedatangannya dimana pada saat itu ia akan turun dalam wujud tubuh yang nyata serta merubah Malesung menjadi makmur.

Apo atau Opo Lumimuut dikenal juga sebagai Apo atau Opo si nimema in tana’ disebut sebagai pencipta tanah Malesung. Karena kalau bukan melalui dia, yang direncanakan oleh Tuhan Maha Kuasa, tidak akan ada tanah Malesung. Maka Apo atau Opo Lumimuut mendapat kuasa dari Dia untuk memberkati tanah Malesung, yang kuasanya ini disalurkan melalui anak-anaknya untuk melaksanakan ke kayoba'ang Malesung. Maka Kawangkalan yang walaupun mendapat penyaluran kuasa langsung dari Dia, tetap akan memohon izin kepada Apo atau Opo Lumimuut. 

Apo atau Opo Toar yang menjadi bapak bagi seluruh kaum Malesung dilambangkan sebagai, sebagaimana ia tercipta, demikian pula ia dilambangkan sebagai perpaduan yang nyata dan yang gaib. Dia adalah wujud dari suatu janji, antara Apo atau Opo Karema kepada Apo atau Opo Lumimuut, karena itu dia disebut kebenaran.

Dia disamakan sebagai matahari yang memancarkan sinar kehidupan kepada Apo atau Opo Lumimuut atau bumi, yaitu sebagai anak yang dilahirkan, dia bagaikan cahaya semangat kehidupan bagi Apo atau Opo Lumimuut. Pada saat dia dewasa wajahnya mirip angin awahat itu. Maka cahaya semangat kehidupan dalam diri Apo atau Opo Lumimuut berubah menjadi cahaya pengharapan dalam arti kebutuhan seorang manusia perempuan terhadap pasangan hidup. Pada saat Apo atau Opo Toar menjadi suami Apo atau Opo Lumimuut dia dilambangkan sebagai matahari yang memancarkan sinar panas kehidupan kepada bumi atau Apo atau Opo Lumimuut yang subur serta menghasilkan benih-benih keturunan.

Langit Karagesan

Langit Karagesan dipimpin oleh  Apo atau Opo Tumondoring dan Apo atau Opo Sinendenan. Langit ini bersifat udara yang mengatur dan memelihara nafas kehidupan. Apo atau Opo Tumondoring dikenal sebagai Apo atau Opo yang tanpa celah, baik tubuh, jiwa dan perilakunya. 

Maka di langit ini terdapat dua mesbah taratak api yang tidak pernah mati, dimana setiap saat dibakar kemenyan yang mengeluarkan bau harum. Maka satu mesbah diurus oleh  Apo atau Opo Tumondoring untuk persembahan bagi kemuliaan, kebesaran Empung Wailan Wangko. Mesbah lainnya diurus oleh Apo atau Opo Sinendenan untuk kehidupan dan kesuburan maupun kesejahteraan tanah dan masyarakat Malesung. 

Adapun persembahan foso keluarga atau pribadi dengan maksud kepentingan tertentu yang ditujukan kepada Empung Wailan Wangko, maka kebutuhan foso tersebut ditujukan kepada Apo atau Opo Tumondoring. Maka Apo atau Opo Sinendenan dikenal pula sebagai Apo atau Opo yang memegang kunci atau pintu air langit atau hujan. Maka dia mengatur masa atau waktu hujan, terkecuali di saat darurat dimana manusia dan tanah Malesung sangat membutuhkan air. Maka Apo atau Opo Tumondoring dan Sinendenan bertugas untuk memilih dan mengangkat walian-walian di kayoba'ang Malesung. Maka tugas-tugas walian itu berbeda-beda, ada yang untuk pertanian, pengobatan, melihat nasib, peperangan dan banyak lagi, namun ada pula yang mendapat hikmat untuk menguasai semua bentuk tatacara dan upacara foso. Tugas pokok para Apo atau Opo adalah menjaga dan memelihara mesbah taratak foso; memilih dan mengangkat walian-walian di kayoba'ang Malesung.


* Tulisan ini merupakan hasil kerja dari komisi yang beranggotakan seluruh wakil dari kaum-kaum di tanah Minahasa untuk menggali sejarah asal-usul, budaya termasuk hukum adat dan kepercayaan atau agama masa lampau serta banyak hal-hal lainnya. Mereka mulai bekerja pada 8 Maret 1854 dan menyelesaikan tugas pada 25 Januari 1896 dengan hasil tiga bundel terkait hukum adat Minahasa. Tulisan ini kemudian disusun ulang dan diperbaharui bahasanya oleh beberapa orang. Termasuk yang terakhir, yang lebih suka dipanggil dengan nama Natetomalesa.





Comments