Nama (Sapaan) Tuhan Orang Minahasa


Pribadi Yang Maha Kuasa dikenal dalam agama Malesung. Bagi masyarakat di utara Malesung, Yang Maha Kuasa disebut Empung Wailan Wangko. Empung berasal dari makna kata mangempung, sinempung atau siempung yang berarti melindungi atau mengasihani. Dapat juga berarti dituakan, lebih menunjuk kepada maksud atau arti yang tertua atau yang pertama ada. 

Wailan berarti yang kaya. Bermaksud yang mempunyai tak terukur segala sesuatu. Juga berarti yang mempunyai segala pengetahuan dan segala sifat. Wangko berarti besar. Lebih berarti kepada sesuatu yang tidak terukur. Bila digabungkan dengan kata wailan berarti yang maha besar. Juga berarti yang terbesar dari segala atau semua Empung. Dengan demikian, Empung Wailan Wangko diartikan sebagai yang tertua atau pertama dan yang maha segalanya serta yang mengasihi dan melindungi.

Bilamana dilihat dan dipelajari makna Empung Wailan Wangko, dapatlah disimpulkan bahwa Yang Serba Maha terdiri dari dua unsur utama: 1) Adalah sumber segala benih. Benih diartikan benih atau asal benih dari segala benda, yakni udara, air, batu tanah, api, tumbuhan, binatang dan lainnya; 2) Adalah sumber segala sifat. Yang dimaksud adalah sifat segala benda di atas. Pengetahuan atau ilmu dan segala sesuatu sifat yang mengikat kehidupan di alam kayobaan atau bumi ini.

Bagi masyarakat di selatan Malesung Yang Maha Kuasa disebut Apo Kasuruan Wangko. Kasuruan berasal dari kata dasar suru. Artinya tunas yang muncul dari batang. Karena Kasuruan adalah sebutan untuk Tuhan maka pengertian suru harus pula dilihat dari maksud pengertian masyarakat selatan Malesung. Pengertian dalam bahasa Malesung adalah 1) Suru, dapat diartikan menabur. Menabur dapat ditujukan kepada pekerjaannya. 

Kalau penabur itu adalah manusia, umumnya mereka mengetahui sifat-sifat benih yang akan ditabur. Karena digunakan untuk menunjukkan Tuhan maka dialah yang memberi sifat atau yang memiliki sifat kepada atau atas setiap benih taburannya, 2) Suru berarti pula benih atau bibit. Membicarakan luas untuk semua benda ciptaannya, yaitu api, air dan seterusnya.

Oleh karena itu, Apo Kasuruan Wangko dapat diartikan sebagai sumber segala suru atau sumber segala benih atau bibit serta sumber segala sifat. Masyarakat di selatan Malesung lebih sederhana untuk menjelaskan nama Tuhan, yakni Kasuruan. Yang disebut Kasuruan adalah sumber segala benih dan sumber segala sifat.

Comments